Psikiatri: Biasanya Gangguan Jiwa

*Insien penembakan istri

SUMUTTODAY.COM-Terkait insiden pembunuhan dan bunuh diri oleh Aiptu Pariadi, Polda Sumut melalui Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) membentuk tim untuk melakukan penyelidikan internal.

Menanggapi kejadian tersebut, psikiater dari Fakultas Kedokteran (FK) USU, Dr dr Elmeida Effendy MKed KJ SpKJ (K) mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan seseorang nekat bunuh diri. Meski dirinya belum bisa terlalu jauh berkomentar karena kasusnya masih dalam penyelidikan polisi, ia menduga motif awal karena adanya cekcok atau pertengkaran.
Menurut Elmeida, metode yang digunakan untuk bunuh diri bermacam-macam. Mulai dari gantung diri, menyayat diri, menelan racun dan obat-obatan dalam dosis besar, menembak diri, dan lain sebagainya. Seringkali, bunuh diri terjadi secara tiba-tiba dan tidak terprediksi.

“(Bunuh diri) biasanya ini dilakukan oleh orang yang memiliki ganguan jiwa, hidup sendiri, tidak punya keluarga atau teman yang mendukung, pengguna zat adiktif atau narkoba dan sebagainya,” ungkap Elmeida.
Untuk pencegahan bunuh diri, menurutnya, bisa dilakukan dengan deteksi dini dari gangguan kejiwaan yang ada. Cara sederhananya adalah peka dengan lingkungan sekitar, apakah orang-orang di sekitar menunjukkan perubahan perilaku atau emosi yang labil.

“Temani mereka dan tawarkan untuk berkonsultasi pada ahlinya. Mencegah kasus bunuh diri ini dengan penyuluhan deteksi dini gangguan jiwa di masyarakat dan pemeriksaan kesehatan jiwa gratis pada masyarakat. Jadi, jangan yang kita pikir aman-aman saja ternyata sudah mengalami depresi dan berencana untuk bunuh diri,” ujarnya.

keterangan foto: korban semasa hidup

Editor: Roy

Share
Exit mobile version