Israel Akan Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 100 Ribu Pekerja Palestina

SUMUTTODAY.COM – Otoritas Palestina mengatakan bahwa Israel telah setuju untuk memberikan vaksin Corona pada sekitar 100.000 pekerja Palestina yang bekerja di negara Yahudi itu.

Sebuah pernyataan dari Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan kesepakatan itu tercapai “selama pertemuan yang membahas pandemi virus Corona”, tanpa mengatakan kapan vaksinasi akan dilakukan.

Seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (20/2/2021), Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan bahwa kedua belah pihak juga menyetujui “kerja sama teknis” untuk memerangi penyebaran virus.

Baik Kementerian Kesehatan Israel maupun COGAT, unit militer yang mengoordinasikan urusan sipil dengan Palestina, belum mengonfirmasi kepada AFP mengenai kesepakatan vaksinasi tersebut.

Tetapi Kementerian Kesehatan Israel mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa pertemuan dengan Palestina untuk membahas pandemi Corona itu berlangsung di kota Ramallah, Tepi Barat.

Disebutkan kementerian bahwa pertemuan itu terlaksana karena “pemahaman bahwa Israel dan Palestina tinggal di satu kesatuan wilayah”, dan bahwa penyebaran virus Corona di wilayah Palestina dapat mempengaruhi Israel.

Program vaksinasi Corona di Israel hingga kini dianggap sebagai yang tercepat di dunia. Sejak Desember 2020, Israel telah memberikan suntikan vaksin Pfizer/BioNTech kepada 4,25 juta jiwa penduduk, sekitar 47 persen dari sembilan juta penduduknya. Dari jumlah itu, sebanyak 2,88 juta di antaranya telah menerima dua dosis suntikan yang direkomendasikan, demikian menurut angka terbaru Kementerian Kesehatan Israel.

Otoritas Palestina mengharapkan sekitar dua juta dosis yang dipesan dari berbagai produsen, di samping vaksin dari program Covax yang didukung PBB, yang disiapkan untuk membantu negara-negara yang kurang kaya mendapatkan vaksin.

Otoritas Palestina mulai memvaksinasi petugas kesehatan garis depan awal bulan ini dengan pengadaan awal 10.000 dosis vaksin Sputnik V buatan Rusia serta beberapa ribu dosis suntikan Moderna melalui Israel.
Israel telah menutup perlintasannya untuk pekerja harian Palestina pada awalpandemi, memaksa mereka yang ingin terus bekerja di Israel untuk tinggal di negara Yahudi itu, di mana upah lebih tinggi.

Dengan menurunnya tingkat morbiditas, Israel sedang dalam proses melonggarkan lockdown (penguncian) umum ketiganya, dengan COGAT mengatakan bahwa mulai Minggu (21/2) besok, para pekerja harian Palestina akan kembali diizinkan masuk ke Israel.

Menurut radio militer Israel, sekitar 87.000 pekerja Palestina diperkirakan akan memasuki Israel pada hari Minggu (21/2) untuk bekerja. (detikcom)

Share
Exit mobile version