Harga CPO Naik Akibat Jumlah Produksi dan Perang Dagang

Harga Crude Palm Oil (CPO) di kontrak berjangka minyak kelapa sawit Bursa Malaysia Derivatives (BMD) kembali menguat pada Kamis, 6 Maret 2025. Kenaikan ini dipicu oleh ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China serta kekhawatiran terhadap pelemahan produksi CPO.

Berdasarkan data BMD, kontrak berjangka CPO untuk Maret 2025 naik 75 Ringgit Malaysia menjadi 4.744 Ringgit Malaysia per ton. Sementara itu, kontrak April 2025 terkerek 62 Ringgit Malaysia ke level 4.582 Ringgit Malaysia per ton.

Untuk kontrak Mei 2025, harga meningkat 63 Ringgit Malaysia menjadi 4.480 Ringgit Malaysia per ton, sedangkan kontrak Juni 2025 naik 61 Ringgit Malaysia ke level 4.383 Ringgit Malaysia per ton. Kenaikan juga terjadi pada kontrak Juli 2025 yang bertambah 44 Ringgit Malaysia menjadi 4.286 Ringgit Malaysia per ton, serta kontrak Agustus 2025 yang menguat 33 Ringgit Malaysia ke posisi 4.222 Ringgit Malaysia per ton.

Mengutip Bernama, analis pasar minyak sawit David Ng menyatakan bahwa sentimen positif di pasar didorong oleh kekhawatiran terhadap produksi dalam beberapa pekan mendatang. Selain itu, ketegangan perdagangan antara AS dan China turut memberikan dukungan terhadap kenaikan harga CPO.

“Kami memperkirakan harga CPO akan bergerak pada level support di 4.400 Ringgit Malaysia per ton dan level resistance di 4.600 Ringgit Malaysia per ton,” ujar David Ng.

Kenaikan harga ini memberikan angin segar bagi industri kelapa sawit, yang terus menghadapi tantangan global, termasuk kebijakan perdagangan dan dinamika pasokan.***

Sumber: Investor.id

Share
Exit mobile version